Islamic Center WordPress

AMEC Tanam dan Bagik


Kegiatan rutin sekolah AMEC menjelang Bulan Suci Ramadhan, seperti tahun-tahun sebelumnya, 2 bulan menjelang bulan suci, melakukan penanaman bersama dan pembagian bibit timun suri kepada warga sekolah untuk ditanam di rumahnya masing-masing.

Buah Timun Suri, tanaman sejenis labu-labuan, sangat favorit selama bulan Ramadhan, utamanya sajian pelengkap minuman segar berbuka puasa, jenis tanaman yang mudah dibudidayakan, dan buahnya musiman, satu pohon timun suri dapat berbuah 3-10 butir, setelah itu, pohonnya akan mati sendiri.

Pembagian bibit timun suri, menyambut bulan suci Ramadhan 1440 hijriah atau sekitar 50 hari lagi, sudah dibagikan secara simbolis kepada warga sekolah, diwakali oleh dua peserta didik tingkat SDIT, 2 dari SMPIT dan 2 dari SMK AMEC, sedangkan dari luara sekolah diserahkan kepada Bapak Deden Setiawan selaku penyuluh pertanian kecamatan Bojongsari Depok dan Ibu Tyasning Permanasari, Kepala Seksi Daur Ulang Ditjen Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. bahkan beberapa wartawan yang ikut meliput tak lupa diberi bibit timun suri.

Untuk penanaman di luar lingkungan sekolah, AMEC sudah menyiapkan panduan singkat penanaman melalui poster digital dan layanan medsos dengan tagline “IndonesiaBerkebunByAmec

Bibit Timun Suri usia 7 hari dalam rak bibit.

Insan media pun ikut serta  menanam Timun Suri

 

Pendidik AMEC meraih


Dalam rangka meningkatkan mutu para pendidik di sekolah, dinas pendidikan Kota Depok menyelenggarakan penilaian terhadap kinerja kepala Sekolah dan Guru berprestasi di semua sekolah.

Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap tahun, para juri terdiri atas pengawas sekolah, dinas pendidikan dan pihak independen yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Seleksi dimulai dari sekolah masing-masing.

Pada tahap berikutnya, diseleksi pada tingkat kecamatan dan para pemenang tingkat kecamatan tersebut akan mewakili kecamatannya  pada seleksi tingkat Kota Depok.

Pada kategori Kepala Sekolah berprestasi tingkat SD sederajat di kecamatan Bojongsari, dari 17 SD swasta yang ada di Kecamatan Bojongsari, terpilih Kepala Sekolah SDIT AMEC, Eti Rohayati, S.Pd sebagai juara 1 dan akan mewakili kecamatan Bojongsari dalam pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kota Depok tahun 2019.

“Saya sangat senang atas penilaian ini dan terima kasih kepada Ketua Yayasan Pendidikan Islam AL-Ma’mun, atas kepercayaan dan dukungannya selama ini” ujar Mrs Eti Rohayati tak lama sepulang dari mengambil piala Kasek berprestasi. “mohon do’anya untuk mengiuti seleksi mewakili kecamatan Bojongsari” pintanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan, Drs.H. Ma’mun IR, M.Si memberikan apresiasi atas perolehan pendidik sekolah AMEC dalam seleksi kepala Sekolah dan Guru berprestasi di Kota Depok “seleksi ini memberikan semangat kepada para pendidik di kota Depok ini, dan sekolah AMEC ikut serta dalam proses ini. alhamdulillah, Kasek SDIT AMEC terpilih mewakili kecamatan Bojongsari di kota Depok” paparnya di kompleks AMEC 1 Sekolah AMEC.

Sedangkan pada kategori guru SD berprestasi, dari perwakilan 17 SD di Bojongsari, guru SDIT AMEC meraih juara 2, atas nama Satri Yuhana, S.Pd yang juga Walikelas 1 C SDIT AMEC.

Mrs. Satri Yuhana, S.Pd

Satri Yuhana S.Pd, (no 5 dari kanan) wali kelas 1c SDIT AMEC terpiih sebagai guru berprestasi tingkat kecamatan Bojongsari.

Tim Futsal SDIT AMEC


Prestasi demi prestasi terus diraih dalam sebulan terakhir, tim futsal SDIT AMEC yang diasuh Coach Rinci Gunawan, terus mengikuti beberapa event dikandang lawan. Pada bulan Februari yang lalu, meraih juara 2 di Alfath Cup 2019 di Tengerang Selatan, pada bulan yang sama menjuarai seleksi Milo Football Championship wilayah Tangerang Selatan (24/2).

Kemenangan Juara 1 untuk wilayah Tangerang Selatan itu, selain mendapat penghargaan dan piala, juga mendapat tiket ke Mili Football Champhionship tingkat Jabodetabek di Lapangan Banteng Jakarta Pusat.

Tim Futsal SDIT AMEC yang terus mendapat dukungan penuh dari emak-emaknya dan ngintil terus di berbagai pertandingan, untuk pertama kalinya bermain di semifinal di ajang rutin Mil0 Football Champhionsip 2019, wilayah Jabodetabek, region lainnya yang menyelenggaran final adalah Makassar, Medan, dan Bandung.

Kick-off final regional MILO Football Championship 2019 digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2019). Turnamen digelar selama dua hari dan akan melibatkan tiga pelatih, yaitu Zainal Abidin, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Ponaryo Astaman.

Pada hari pertama bermain di Ibukota menghadapi para juara dari berbagai wilayah, Tim Futsal SDIT AMEC meraih dua kali kemenangan, dan maju ke babak semi final atau delapan besar.  semangat anak-anak pun sangat menggebu untuk meraih kemenangan di hari kedua, pada laga pertama berhasil menang 2:1, namun pada laga kedua lawannya yang dari wilayah lain absen alias tidak datang, dan tim Futsal SDIT AMEC dinyatakan menang WO dengan angka skor 0.

Setelah dihitung tim juri, angka menang WO tersebut membuat perolehkan angka tim Futsal SDIT AMEC kalah banyak ketimbang tim lainnya, itulah masalah yang disayangkan oleh pelatih choach Rinci “tim SDIT AMEC ini tidak pernah main kalah, tapi perolehan skornya kalah dengan tim lain, dan akhirnya kita dinyatakan kalah skors.” ujarnya dengan nada kecewa.

Tim Futsal SDIT AMEC sebelum memasuki lapangan bersama choach Rinci dan assistent Mr Wahid. (2/3).

AMEC Kampanye Bebas


Dalam rangka memperingati Hari Sampah 2019, Sekolah AMEC bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Depok, kantor Kecamatan Bojongsari dan pengelola UPS Kecamatan Bojongsari, mengadakan Sosialisasi masalah sampah di Kota Depok dan praktek pemilahan sampah organik dan organik di Sekolah AMEC.

“Sosialisasi seperti ini beberapa kali sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok, namun baru kali ini kerjasama dengan pihak Sekolah, dan Sekolah AMEC ini untuk pertama kalinya” kata pak Rusli, Kasi Pemerintahan Kecamatan Bojongsari yang ikut memberikan penjelasan di hadapan perwakilan peserta didik Sekolah AMEC, dari kelas 6 SDIT AMEC, kelas 8 SMPIT AMEC dan kelas X SMK AMEC sekita 150 peserta didik.

Pada forum yang sama, pak Maman dari bagian penindakan pelanggaran membuang sampah memaparkan, kalau dirinya baru saja mendampingi Walikota Depok, Dr. H. Idris Abdul Shomad, mengunjungi UPS kota Depok, “lihat gambar di  layar, tinggi tumpukan sampah sudah mencapai 14 meter” tegasnya membuat anak-anak berdecak-decak. oleh karenanya, mari kita mulai dari keluarga masing-masing untuk mengurangi timbulan sampah, dan lakukan pemilihan sampah organik dan non organik, temasuk di Sekolah AMEC ini.

“Sampah organik akan kita buat kompos untuk keperluan media tanam, sedangkan sampah non organik punya nilai ekonomi, bisa dijual ke pengepul atau diolah kembali” tambahnya penuh semangat.

sedangkan pak Rudi dari bagian UPS kecamatan Bojongsari, turut mendemontrasikan bagaimana gampangnya memilah sampah organik dan non organik dari sumber asalnya, yakni rumah tangga, termasuk sekolah.

acara yang sempat dihadiri oleh Ketua Direktur Sekolah AMEC, Drs.H. Ma’mun Ibnu Ridwan, M.Si, ini menjelaskan bahwa Sekolah AMEC turut serta berpatisipasi mengedukasi warga sekolah untuk memilah sampah, bahkan pada tahun 2015 yang lalu, sekolah AMEC mempelopori adanya bank sampah dan diresmikan oleh Walikota Depok, waktu itu, Dr. Ir. Nurmahmudi Ismail, M.Sc. dan kesempatan ini, berbarengan dengan peringatan hari sampah 2019, kita ingatkan dan kuatkan lagi komitmen bersama untuk mengurangi sampah.” paparnya di sela-sela makan siang bersama seluruh nara sumber dan peserta di Kantin AMEC 2. kawasan Pondok Petir Kecamatan Bojongsari Depok.

“untuk menguatkan komitmen tersebut, Sekolah AMEC sedang menguji coba program AMEC for Zero Waste, ayo suskeskan… Insya Allah bulan ini akan kita deklarasikan bersama dengan berbagai pihak terkait, kita undang Walikota Depok, Gubernur Jawa Barat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan lain-lain” jelasnya serius. (mn)

Keterangan Foto: Ikrom, desain Poster Hasan Basri.

Sambutan Direktur


Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur atas kehadirat Illahi Robbi, manajemen Sekolah AMEC berhasil memperbaharui layanan online melalui website ini. Kami berharap layanan informasi dan diskusi secara online dapat dimanfaatkan oleh semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan para orang tua murid/wali siswa. Demikian juga masyarakat umum dapat mendapat manfaat informasi sekolah AMEC ini, mulai dari Kegiatan Daycare, KB-TK AMEC, SDIT, SMPIT dan SMK AMEC.

Kami berharap media ini dapat menambah informasi dan meningkatkan kerjasama berbagai pihak untuk meningkatkan layanan pendidikan, membangun sinergi dalam mendidik putra putri kesayangan kita semua.

Wasalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Ta’dhim

Drs.H. Ma’mun Ibnu Ridwan, M.Si

Direktur Sekolah AMEC

Jetbus Muroja’


Sarana baru Sekolah AMEC untuk menambah sarana pendukung program Tahfiz, berupa Jetbus Muroja’ah yang berkapasitas 30 seat. Sarana ini akan mengantar peserta didik sekolah AMEC, mulai TK, SDIT, SMPIT, SMA dan SMK AMEC dalam kegiatan fieldtrip, study tour atau studi banding sesuai dengan program masing-masing kelasnya. Kegiatan belajar mengajar di luar kelas (outing class) ini dilakukan perkelas dan didampingi oleh wali kelasnya masing-masing.

Pada setiap perjalanan pergi dan pulang, Jetbus Muroja’ah disediakan TV datar dan sound sistem untuk kegiatan murojaah (pengulangan hafalan) atau ziyadah Tahfiz (penambahan hafalan) atau syair sholawat.

Moment wisata adalah masa yang sangat bagus untuk Muroja’ah dan Ziyadah Tahfiz, karena suasana hati peserta didik sedang gembira, suka ria dan ceria, sehingga akan mudah diajak memanggil memory hafalannya yang telah tersimpan dalam otak kiri atau otak bawah bawah sadar sekalipun.

Program Muroja’ah dan Ziyadah dipandu oleh tenaga pendidik khusus dari PTIQ Jakarta yang memiliki kompetensi bidang Tahfiz dan metodanya yang menarik selama mendampingi pergi dan pulang wisata anak-anak. Selain di dalam bus, juga membantu amaliah di tempat wisata, seperti mendampingi anak-anak bersosialisasi dan mengerjakan shalat berjamaah di tempat wisata.

Tenaga kependidikan dari PTIQ berkolaborasi dengan Wali Kelas Sekolah AMEC sejak berangkat sampai kembali secara tuntas. Targetnya adalah menguatkan hafalan yang telah dikuasai peserta didik sekaligus menambah hafalan surat-surat selama dalam perjalanan. (mn)

 

Pramuka Siaga SDIT A


Sebagai langkah untuk merealisasikan point-point penting dalam Dasadarma Pramuka Indonesia, seluruh anggota Pramuka Siaga Gudep SDIT AMEC melakukan aksi bersama tanam aneka sayuran, seperti Kangkung, lobak, caisin, bayam, kacang panjang, dan Cabe. Kegiatan ini dilakukan untuk memasuki musim hujan, pada petengahan Januari sampai Februari tahun 2018 ini.

Mereka para anggota Pramuka Siaga dan calon anggota baru, nampak sumringah dan penuh semangat untuk menanam biji-bijian sayuran, diatara mereka sampai ada yang berebut bibit dan lahan yang terdekat.

Kegiatan ini menurut Kak Eti, Pembina yang juga Kepala Sekolah SDIT AMEC, sebagai bagian dari berbagai kegiatan yang terprogram dalam bidang cinta lingkungan dan peduli sesama, bentuk kegiatannya menanam aneka sayuran dan semua yang mereka tanam akan dirawat secara rutin oleh mereka sampai panen raya, diperkirakan tanggal 23 Juli 2018, pas pembukaan Perjusa (Perkemahan Jumat Sabtu). terang buda Eti.

Sementara itu, menurut Direktur Sekolah AMEC, Makmun Ibnu Ridwan, M.Si program menanam aneka sayuran peserta didik Sekolah AMEC, menrupakan program tahunan mengisi musim hujan. AMEC telah menyiapkan lahan seluas 500 meter persegi untuk lahan kebun organik, dan secara berpriodik dilakukan penanaman, perawatan sampai panen raya oleh peserta didik. peran para tenaga kependidikan, cukup memfasilitasi seperti penggemburan lahan.

Berbagai sayuran dan tanaman hortikultura, pernah ditanam di Kebun Organik ini, terang kang Aji Makmun, biasa disapa, semua sayuran yang diketahui dan dimakan anak-anak, seperti kangkung, lobak, caisin, bayam, seledri dan lain-lain. Setiap anak diberikan kesempatan untuk menanam secara langsung, merawatnya sampai panen, bahkan sampai cara menjualnya.

Kegiatan ini, dalam rangka mengenalkan dan menanamkan kepedulian terhadap sumber pangan melatih jiwa kewirausahaan sekaligus memiliki, sense of belonging yang tinggi kalau lingkungan di sekitar kita dapat dimanfaatkan secara seoptimal mungkin untuk kebuthan pangan sehari-hari. Kami tanamkan jiwa mandiri, targetnya muncul kesadaran dan keinginan yang kuat untuk memanfaatkan setiap lahan yang tersedia untuk ditanam dirawat dan dipanen, yang terakhir mereka bisa memasaknya, dalam program coocing class.  (mn)

Inspirasi Khalifah A

Sekolah AMEC (Al-Makmun Education Center)
Menginspirasi Spirit Keragaman Agama, ilmu dan sains masa Khalifah Al-Makmun

Bismillahir rahman nirrakhim.
Puncak masa keemasan ilmu pengetahuan dalam Islam, terjadi pada masa Khalifah Al-Makmun bin Harun Ar-Rasyid (813-833 M), khalifah ketujuh dalam Bani Abbasiyah pada 198-218 H/813-833 M Al-Makmun memiliki political will yang kuat dalam bidang ilmu pengetahuan dan sains, antara lain mengembangkan program Baitul hikmah (Darul Hikmah) yang digagas ayahnya, Lembaga ini dikembangkan menjadi akademi ilmu pengetahuan dan perguruan tinggi, perpustakaan, pusat penelitian, dll.

Khalifah juga Mengutus para Ulama ke Romawi dan Syiria untuk belajar filsafat dan ilmu pengetahuan, lalu semua buku-buku pengetahuan itu diterjemahkan dalam bahasa Arab. Para penerjemah, termasuk penerjemah dari penganut Nasrani diberikan penghargaan yang tinggi atas kemampuannya menterjemahkan ilmu-ilmu umum dari berbagai negara dalam bahasa Arab, seperti ilmu kedokteran, astronomi, matematika, dan filsafat alam secara umum.

Para ulama diperintahkan belajar ke para tokoh non muslim, bahkan melibatkan tokoh non muslim dalam tim pengembangan ilmu pengetahuan dan sains. Pada era ini ilmu dan sain, termasuk seni budaya berkembang pesat di semua kalangan Ulama, pemimpin dan umat Islam. Semangat akan ilmu pengetahuan dan sains di atas, menjadi inspirasi dalam pendidikan di Sekolah AMEC. Salah satu pokok pikirannya adalah, antara lain :

  1. Belajar ilmu pengetahuan dan sains bisa didapat dari siapa saja tanpa batas latar belakang agama, etnis, sukunya, dengan niat untuk menjadikan ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara dengan tetap berpedoman pada nilai-nilai keislaman atau memberikan nilai pada setiap ilmu pengetahuan dan sains tersebut.
  2. Keragaman Agama adalah sebuah keniscayaan dalam hidup di berbagai belahan dunia, termasuk keragaman agama, etnis, suku, bangsa, bahasa di Indonesia yang sudah bersepakat dengan Pancasila. Sejatinya dijadikan modal untuk mempercepat ilmu pengetahuan dan sains untuk ummat Islam, agar dapat lebih unggul dalam ilmu pengetahuan dan sains, serta memiliki kemampuan yang lebih untuk memimpin bangsa dan negara yang mayoritasnya ummat Islam.
  3. Dalam masyarakat multikultural, terdapat hak-hak anggota kelompok untuk menerima atau menolak budaya tertentu, meski telah menjadi warisan kelompoknya secara turun menurun. Dan hanya budaya yang unggul sajalah yang akan diikuti dan dilestarikan oleh generasi kelompoknya. Oleh karenanya, pendidikan Islam perlu melahirkan budaya yang unggul, innovasi ilmu pengetahuan, kemajuan sains, budaya modern, agar semua nilai-nilai keislaman dapat dinikmati (rahmatan lil alamain), diamalkan dan menjadi warisan bagi generasi penerusnya.
  4. Pendidikan Islam di sekolah AMEC, akan menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai aqidah-keimanan yang kuat agar mampu menjadi penyeimbang kemajuan ilmu pengetahuan umum, sains dan perkembangan teknologi modern.
  5. Spirit khalifah Al-Makmun dalam bidang ilmu pengetahuan dan sains yang pernah menjadi masa keemasan islam, dapat hidup kembali pada abad milenial ini dan ajaran Islam dapat mewarnai prilaku anak-anak zaman now.
  6. Sekolah AMEC ingin berkontribusi dalam menyiarkan dan menanamkam nilai-nilai keragaman agama, suku, etnis dan bangsa dalam konsepsi nilai-nilai keislaman, (rahmatan lil alamain) sehingga ummat yang beragam itu dapat hidup berdampingan dengan harmonis di lingkungan masing-masing tanpa merusak prinsip keyakinan masing-masing.
    Wallahu A’lam bi Showab

Depok, Januari 2018
Drs.H. Ma’mun Ibnu Ridwan, M.Si
Direktur Sekolah AMEC

SMPIT AMEC Tanam Hor


Dalam rangka menanmkan jiwa kewirausahaan sekaligus memupuk kepedulian pada lingkungan hidup dan pangan, SMPIT AMEC memiliki program tanam aneka tanaman hortikultura, baik di kebun organik yang ada di lingkungan sekolah, maupun budidaya dalam media pot.

Program kegiatan tersebut, dilakukan setiap memasuki musim hujan, dan pada awal penghujan tahun ini, selama dua hari tanggal 23-24 Januari melakukan penanaman bersama seluruh peserta didik. Kegiatan ini dipandu oleh walikelas masing-masing dan guru mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup).

“Mereka (peserta didik) riang gembira kalau diajak ke kebun dan menanam aneka sayuran, biarpun terkadang kena kotor tanah merah di seragamnya” jelas Bunda Rita Zubaedah, Walikelas 7 SMPIT AMEC. Sementara itu, guru PLH Murtiwiyanti, menjelaskan kegiatan ini untuk menanamkan jiwa peduli pada lingkungan hidup sekaligus berwirausaha.

Direktur Sekolah AMEC, Ma’mun Ibnu Ridwan, menjelaskan pogram menanam sayuran dan tanaman pangan ini, merupakan program rutin dan diikuti oleh seluruh peserta didik, mulai TK, SDIT, SMPIT dan SMK AMEC.

Sarana berupa kebun organik kita siapkan di lingkungan sekolah AMEC, baik di AMEC 1 untuk peserta didik KB, TK, SDIT dan SMK maupun di  AMEC 2 untuk kegiatan SMK AMEC dalam menanam tanaman obat. (mn)

 

Simulasi UNBK SMK AM


Menjelang Ujian Nasional tahun 2017-2018, seluruh peserta didik SMK AMEC yang terdiri atas Prodi Keperawatan, Farmasi dan Multimedia, mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di ruang laboratorium Komputer SMK AMEC. 17 Desember 2017 yang lalu.

Simulasi ini untuk melatih kemampuan akademik peserta didik secara langsung di depan komputer, sekaligus untuk menguatkan mental menghadapi berbagai soal yang bergerak di layar monitor.